“When we try to buy
time by procrastinating, we condemn ourselves to running out of time."
Prokrastinasi Adalah...
- Kecenderungan seseorang untuk menunda aktivitasnya hingga saat-saat terakhir menjelang tenggat waktu atau tidak melakukannya sama sekali (Gafni & Geri, 2010)
- Penundaan sebuah aksi atau tugas untuk dilakukan di waktu lain atau hingga waktu yang tidak ditentukan
Prokrastinasi
berkaitan dengan berbagai macam faktor perilaku personal (Ackerman & Gross;
Phillips, Jory, & Mogford; dalam Gafni & Geri, 2010), seperti:
- tidak ada motivasi
- kurangnya kemampuan mengatur diri / self regulation
- perfeksionisme
- tidak teratur
- manajemen waktu yang buruk
- takut gagal
- meragukan kemampuan diri
Balkis dan
Duru (2009) menyatakan bahwa prokrastinasi memiliki pengaruh buruk bagi
seseorang, seperti kacau dalam mengatur hidup dan mempengaruhi hubungannya
dengan orang lain.
Jika
prokrastinasi sudah mengganggu seluruh aspek kehidupan seseorang, maka sudah
terjadi prokrastinasi kronis. Situasi ini dapat menyebabkan:
- depresi
- rasa bersalah
- nilai-nilai yang menurun
- kecemasan
- neurotic
- pikiran yang irasional / tidak masuk akal
- bersikap curang
- self-esteem yang rendah
Ada 5
macam prokrastinasi (Balkis dan Duru, 2009), yaitu:
1.
General procrastination
Sikap
menghindari pekerjaan dan tugas sehari-hari. Biasanya mereka kesulitan
melakukan tugas sehari-hari karena tidak mampu mengatur waktu dan melakukan
manajemen dengan efektif
2.
Academic procrastination
- menunda mengerjakan PR
- menunda belajar untuk ujian
- membuat makalah di waktu yang sudah dekat dengan tenggatnya
3.
Decision-making procrastination
Individu
sulit mengambil keputusan sehingga selalu menunda karena tidak mampu memilih
prioritas pekerjaannya
4.
Neurotic procrastination
Seseorang
cenderung memilih untuk menunda mengerjakan sesuatu karena berpikir mengenai
apa yang terbaik untuk dirinya sendiri
5.
Non-obsessional or non-functional procrastination
Menunda untuk
memunculkan sebuah perilaku
Selain
itu, perilaku prokrastinasi dibedakan menjadi 2 (Chu
& Choi, dalam Gafni & Geri, 2010), yaitu:
Prokrastinator
aktif:
memilih untuk
bekerja di bawah tekanan dan sengaja untuk menunda tugas-tugasnya, namun mereka
tetap menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
Prokrastinator
pasif:
orang-orang
yang terhambat oleh sikap indecisive dan
gagal untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
Referensi:
Balkis, Murat
dan Duru, Erdinc. (2009). Prevalence of Academic Procrastination Behavior Among
Pre-Service Teachers, and its Relationship with Demographics and Individual
Preferences. Journal of Theory and Practices in Education,
5 (1), 18-32
Berglas,
Steven. (2004). Chronic time abuse. Harvard Business Review, 1-8.
Gafni, Ruti.,
& Geri, Nitza. (2010). Time management: Procrastination tendency in
individual and collaborative tasks. Interdisciplinary Journal of
Information, Knowledge, and Management, 5, 115-125.
Neenan,
Michael. (2008). Tackling Procrastination: An REBT Perspective for Coaches.Emotion Cognitive Behavior Therapy, 26, 53-62.
Steel, Piers.
(2007). The nature of procrastination: A meta-analytic and theoretical review
of quintessential self-regulatory failure. Psychological Bulletin,
133 (1), 65-94.